Selasa, 2 Mei 2023

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Ketaatan Anak Terang (Efesus 5:16)

 

dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat..”


Tujuan Pembacaan: Membentuk sifat disiplin sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

 

Dunia kemiliteran menuntut disiplin yang tinggi. Kehidupan sangat tertib dengan berbagai aturan yang harus ditaati. Orang percaya telah pindah dari kegelapan kepada terang yang ajaib. Kita telah meninggalkan hidup yang sembrono dan sekarang hidup harus tertib. Segala perbuatan memiliki standar yang jelas, Karena itu perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup … (ay. 15). Perlu ketelitian supaya hidup ini berkualitas. Pergunakanlah waktu yang ada (ay. 16). Kita memanfaatkan kesempatan yang ada sebagai kesadaran kita akan ketinggalan kita di masa lalu ketika dalam kegelapan meskipun masa lalu itu telah dihapus oleh darah Yesus. Waktu adalah sesuatu yang bergerak terus. Jika kita tidak memanfaatkan maka kita akan ketinggalan. Kita manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin, maksimal dan berguna.

Hari-hari ini jahat dan sangat membahayakan. Kondisi sekeliling kita selalu ingin menarik kita ke dalam kegelapan dosa. Salah sedikit saja maka kita digiring ke dalam kebiasaan buruk. Artinya kita tidak hanya memanfaatkan waktu tetapi memanfaatkannya dengan penuh pertimbangan. Setiap kali melakukan apa saja, pertimbangkanlah apakah sesuai dengan kehendak Tuhan. Perbuatan harus ditelanjangi (disorot) oleh terang bagaikan menyeleksi barang produksi dalam quality control sebelum diedarkan kepada konsumen (pasar).

Kemiliteran menuntut kedisiplinan karena siap-siaga menghadapi musuh. Mereka sadar akan kerugian jika tidak disiplin. Orang tua sering berbuat seolah- olah baik dengan memanjakan anak-anaknya tetapi itu bisa berakibat membahayakan. Mahasiswa tidak tidak tertib dalam mengerjakan tugas- tugasnya akan menyulitkan hidupnya di kemudian hari. Pembiaran kejahatan di masyarakat akan meresahkan warganya. Disiplin berarti hidup tertib, sesuai aturan dan sesuai standar kebenaran Firman Tuhan.

Kehidupan dalam kegelapan menganggap hidup ini mengalir saja dan tak perlu mempertimbangkan banyak hal, apa yang terjadi terjadilah yang penting aku merasa nyaman untuk melakukannya. Keadaan ini dilukiskan dengan metafora sebagai yang tertidur (ay. 14) bahkan lebih parah lagi keadaan orang yang dilukiskan sebagai orang mati. Orang tidur tentu saja cuek terhadap apa yang terjadi sekelilingnya bahkan dirinya sendiri tidak berada dalam pengawasannya. Anak terang diharuskan bangun dari tidur. Ia harus disiplin untuk mempertimbangkan apa yang ia harus lakukan. Ia menggunakan kesempatan yang ada dengan mempertimbangkan kejahatan zaman ini yang mencoba menggiringnya kembali tidur dan mati secara rohani. Kata bijak mengatakan, “Hidup disiplin bagaikan terbangun dan sadar keadaan sekelilingnya dan memanfaatkan kesempatan dengan pertimbangan sebagai anak terang”. (ST)

 

 

Doa Penutup: (jika ada yang ingin di doakan, petugas doa meminta pokok-pokok doa untuk di doakan di kelas)

 

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 3 Mei 2023

 

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Berintegritas: Apa Yang Diucapkan Dan Dilakukan Oleh Seseorang (Lukas 4:8)

 

"Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

 

Tujuan Pembacaan: Membangun sikap berintegritas sebagai bagian dari nilai- nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

 

Orang   berintegritas   berarti   memiliki   pribadi   yang   jujur   dan   memiliki karakter yang kuat, sesuai kata aslinya dari kata Latin “integer”, yang berarti:

Sikap yang teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral. Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Maksudnya, integritas berarti memegang komitmen dan loyalitas. Mereka yang punya integritas akan menepati janji dan mempertahankannya sampai akhir, walaupun itu membutuhkan pengorbanan. Sebaliknya, kegagalan dalam memenuhi komitmen sering kali mencerminkan lemahnya integritas seseorang.1

Kehidupan yang berintegritas adalah kehidupan yang menjadikan pikiran yang difokuskan sebagai suatu tindakan yang mengarah kepada suatu perubahan yang positif. Jadi, esensi integritas adalah kejujuran, ketulusan, dan kesediaan memegang teguh standar moral yang tinggi. Integritas ditunjukkan oleh kesesuaian antara nilai-nilai yang dipegang dan kebiasaan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan dan kesesuaian antara ungkapan dan perasaan.

Kehidupan yang berintegritas berbicara tentang keutuhan, kejujuran, kesatuan, antara apa yang diucapkan dan dilakukan oleh seseorang dengan tanggung jawab, kehidupan yang dikehendaki oleh Allah untuk setiap individu Kristen. Yesus adalah Teladan Agung yang betul-betul menunjukan karakter berintegritas baik dari dalam maupun dari luar, sebagaimana cobaan yang Yesus alami dari Iblis dalam Lukas 4:8, Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis:

 

Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" hal ini berkaitan berkaitan dengan keberadaan-Nya, kapasitas- Nya sebagai manusia yaitu, faktor jasmani, jiwa dan roh, yang teruji dihadapan Bapa-Nya di surga. Secara khusus jika orang tersebut adalah seorang dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam proses pembelajaran haruslah mempunyai integritas di dalam dirinya sendiri karena integritas menjadi kunci bagi seorang pembelajar yang nantinya akan terjun melayani di tengah-tengah masyarakat luas sebagai wujud tri-dharma perguruan tinggi. Oleh karena itu, integritas menjadi sesuatu yang sangat penting, manakala diperhadapkan pada situasi zaman yang semakin buruk. Lebih-lebih jika soal integritas ini dihubungkan dengan persoalan kepercayaan dan dukungan yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

 

Sebagai dosen dan mahaiswa UKI harus menunjukan sikap integritas yang tinggi sebagaimana Yesus memberikan teladan kepada kita. Sehebat apapun UKI membangun kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, memenuhi sarana dan prasarana, dan lain-lain, semua itu tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya integritas. Pendidikan adalah usaha memanusiakan dan membudayakan manusia. Tanpa integritas, manusia dan budaya macam apa yang akan UKI hasilkan?

 

Doa Penutup: (Jika ada yang ingin di doakan, petugas doa dapat meminta pokok- pokok doa untuk di doakan di kelas). Tuhan Yesus memberkati.

 

1 https://gkdi.org/blog/integritas/

Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 4 Mei 2023

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Perbuatlah Dengan Segenap Hatimu (Kolose 3:23-25)

 

“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang”.

Tujuan Pembacaan: Membentuk sifat bertanggungjawab sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

Dalam    sebuah    kegiatan    organisasi    masyarakat,    setiap    unsur    dalam struktur organisasi mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing. Namun, kenyataannya masih sering kita jumpai bahwa tidak semua anggota mampu menjalankan tanggung jawabnya sesuai dengan peran yang diberikan. George Bernard Shaw memberikan definisi tanggung jawab yaitu setiap orang yang sanggup mempraktekkan semua pengetahuan dan tenaganya dalam sebuah tindakan yang efektif, dan berguna jika seseorang wajib menanggung segala akibat yang dilakukannya. Baik dapat memberikan keuntungan bagi dirinya maupun malah merugikan dirinya.1

Setiap orang punya tanggung jawab masing-masing, baik yang dipercayakan Tuhan, diberikan manusia maupun karena posisinya dalam lingkungan masyarakat tertentu. Karena itu dibutuhkan sikap untuk menjalankan tanggung jawab tersebut dengan baik. Ironisnya, dalam implementasi pada kehidupan kekristenan masih banyak yang mengabaikan tanggung jawabnya dan tidak sedikit justru mencoreng nama baik institusi bahkan yang ekstrem kepada Tuhan karena kelakuan dan tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Tanggung jawab memiliki suatu pengertian yang mendalam yang berhubungan dengan suatu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Pemahaman ini memberikan suatu pengertian bahwa tanggung jawab adalah sikap sadar diri dalam melaksanakan kewajiban, amanah atau kepercayaan yang telah diberikan kepada seseorang, menanggung sebab ataupun akibat dari halhal yang dipertanggung jawabkan, karena dalam tanggung jawab seseorang tidak hanya melaksanakan tugas, namun juga menanggung akibat dari tugas yang tidak dilaksanakan. Kolose 3:23-25 katakan, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang”.

Menyadari hal tersebut maka, sebagai dosen harus bertanggung jawab dalam tugas tri dharma perguruan tinggi yaitu mengajar dengan profesional, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik dalam mengikuti kegiatan belajar dengan waktu yang dijadwalkan tanpa menyaia-nyiakan kesempatan yang ada disaat sedang terjadi proses belajar mengajar sampai kelulusan. mari kita wujudkan karakter bertanggung jawab dalam tugas-tugas akademik kita sekalian.

 

Doa Penutup: (jika ada yang ingin di doakan, petugas doa meminta pokok-pokok doa untuk di doakan di kelas).

 

1     https://www.gramedia.com/best-seller/tanggung-jawab/

Tuhan Yesus Memberkati