Senin, 05 Juni 2023

 

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Profesional (Yoh 14: 12)

Tujuan Pembacaan: Membangun sikap profesional sebagai bagian dari nilai- nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

 

Sebuah kata professional dapat dilihat dari perlakukan Tuhan Yesus saat Ia menemukan sekumpulan orang di dalam Bait Allah. Orang – orang tersebut menjual barang – barang untuk keperluan ibadah di dalam Bait Allah. Tidak ada yang salah menjual barang bahkan terjadinya pertukaran uang, tetapi mereka menjualnya didalam Bait Allah. Bait Allah adalah rumah untuk beribadah bagi orang Yahudi. Bait Allah sebagai representasi Allah hadir di sana. Hal ini bertentangan dengan aturan yang ada didalam Bait Allah. Oleh karena itu, Tuhan Yesus marah dan bertindak tegas kepada para penjual barang – barang di dalam Bait Allah. Yesus marah memiliki penyebab dari permasalahan yang dihadapi saat para penjual barang – barang tersebut yang tidak menghargai rumah Allah. Rumah yang seharusnya Allah berada di sana, tetapi telah di salah gunakan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab.

 

Kejadian ditas menunjukan bahwa Yesus bekerja dan marah atas dasar professionalitas. Yesus menunjukan sikap professional dalam melakukan seseuatu. Marah bukan atas dasar kesal maupun tidak sesuai dengan keinginan kita, tetapi Ia mengajarkan bahwa semua tugas dan tanggung jawab harus dijalankan dengan sikap professional. Yesus mengajarkan bahwa semua tugas dan tanggung jawab dalam segala aspek kehidupan harus menjunjung tinggi nilai professional. Oleh karena itu, orang – orang yang mengenal Tuhan harus memahami arti dari profesionalitas dalam kehidupannya. Tuhan memberikan contoh untuk melihat bagaimana bereaksi saat harus marah, memimpin, mengajar atau belajar, tetapi menjunjung nilai professional dalam melakukan segala sesuatu. Sikap professional bukan hanya dimiliki dalam kata – kata, tetap dalam tindakan. Nilai Kristiani dalam kehidupan harus dilakukan dalam praktik sehingga semua orang dapat mengetahui karakter Kristus.

 

Sikap professional harus memiliki integritas untuk melakukannya. Integritas dalam professional harus menunjang untuk sebuah tindakan, karena professional tanpa intergritas maka tidak memiliki usaha daya. Yesus memiliki intergritas dalam melakukan sikap profesionalnya dalam melalukan sesuatu. Sikap professional melalui sikap intergritas memberikan dampak bahwa kita tidak akan dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, sikap professional harus ditunjukan melalui pekerjaan sehingga kekuatan karakter Kristus menjadi nyata dalam tindakan. Professionalisme menjadi taruhan dalam kehidupan manusia, karena nilai tersebut mengukur pribadi seseorang dalam tindakan. Marilah bertindak, berbuat, dan berkata melalui tindakan dengan menjunjung tinggi nilai professional sebagai laskar – laskar Kristus.  

 

Melalui pemahaman tentang professional, maka kita memahami bahwa sikap professional merupakan nilai hakiki dalam pekerjaan. Misi Tuhan yaitu membawa manusia masuk ke dalam Surga, maka Tuhan menunjukan kekuatan-Nya melalui sikap professional untuk menyelesaikan tugas-Nya. Untuk menunjukan kepada dunia melalui tugas dan tanggung – jawab, lakukanlah dengan sikap professional. Hal ini membuktikan bahwa professionalisme membangun sebuah kepercayaan bahwa kita adalah orang – orang yang memiliki intergritas dengan nilai – nilai Kristiani.

 

 

 

Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 6 Juni 2023

 

 

Doa Pembuka

Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Disiplin, Masih Updatekah? (Efesus 5:16)

Tujuan  Pembacaan: Membentuk sifat disiplin sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa

 

 “….dan pergunakanlah waktu   yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. “

 

KB

 

 

alau kita membaca autobiografi seseorang yang sukses dan berhasil, tentu timbul rasa keingintahuan kita bagaimana mereka menjadi orang-orang sukses,  berprestasi tinggi, dan lain sebagainya. Apakah ada trik khusus yang membuat mereka menjadi orang yang hebat. Dari berbagai pengalaman orang-orang yang sukses bahwa dalam  pencapaian keberhasilan mereka tidak lepas dari daya juang yang tinggi. Faktor lain selain daya juang yang tinggi adalah sikap disiplin yang dimilikinya. Disiplin selalu berkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengertian disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Hal ini dapat dimaknai bahwa disiplin tumbuh dari sikap patuh dalam diri seseorang untuk mengikuti aturan yang telah dibuat untuk diri maupun lingkungan sekitarnya.

Bisa dikatakan memang untuk bersikap  disiplin  perlu mempunyai sikap patuh terhadap peraturan dan tunduk pada pengawasan. Disiplin juga membutuhkan  latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Oleh sebab itu,  dapat dikatakan bahwa disiplin adalah sebuah sikap  kepatuhan kepada aturan. Dengan melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelancaran berbagai aktivitas, antara lain belajar, bekerja, berusaha, dan lain-lain.

Sikap disiplin juga merupakan salah satu nilai-nilai  yang ditetapkan bagi seluruh warga UKI, baik itu mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan. Sikap  disiplin yang harus diterapkan, baik disiplin memiliki keyakinan dan komitmen yang kuat, menggunakan waktu dengan bijak, dan disiplin tidak terpengaruh dengan gangguan-gangguan dari luar untuk membelokkan dari tujuan yang ingin dicapai.

Namun, ada sebagian orang yang menganggap disiplin adalah suatu  situasi  yang dilakukan dalam kondisi terpaksa dengan aturan-aturan tertentu, kaku, tegas dan  terlebih perlu mengorbankan keinginan-keinginan diri. Benarkah sikap disiplin dalam pencapaian pada sebuah tujuan  membelengu kehidupan kita?

Dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus juga menekankan pada sikap disiplin dikaitkan dengan waktu yang ada  untuk  mengatur waktu dengan baik.  "...pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."  (Efesus 5:16).  Efektivitas hidup seseorang sangat ditentukan dari waktu yang diaturnya dengan baik.  Siapa pun kita, tanpa terkecuali, mendapatkan waktu yang sama dari Tuhan yaitu 24 jam dalam sehari.  Meskipun demikian tiap-tiap orang memiliki efektivitas dan produktivitas yang berbeda-beda.  Semua tergantung bagaimana kita mengatur waktu dengan bijak.  Ingat, waktu terus berjalan dan tidak bisa terulang kembali.  Karena itu jangan sia-siakan waktu yang ada. 

Hidup kita sangatlah singkat, jangan biarkan waktu berlalu tanpa makna.  Isilah waktu untuk hal-hal yang berguna. Hal ini ditekankan karena lingkungan juga menawarkan pengaruh-pengaruh yang tidak selamanya memberikan pengaruh yang selalu baik bagi hidup kita. Berdisiplinlah  dalam mengatur waktu dengan tidak menyia-nyiakan  ke hal-hal yang  berguna, berdisiplinlah untuk  berani menolak pada  setiap tawaran yang kurang baik. Hal ini merupakan  sikap bijak dalam membuat setiap keputusan dalam hidup kita. Masih update-kah disiplin bagi hidup kita? Andalah yang menjawabnya dan melakukannya.

 

Ambillah setiap waktu yang ada dengan disiplin pada tujuan yang benar

Doa Penutup: (jika ada yang ingin di doakan, petugas doa meminta pokok-pokok doa untuk di doakan di kelas)

 

Tuhan Memberkati

Rabu, 07 Juni 2023

 

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Bertanggung-jawab (Gal 6: 5)

 

Tujuan Pembacaan: Membentuk sifat bertanggungjawab sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

 

Kejadian dari seorang anak pegawai negeri sipil telah menjadi viral di tengah – tengah masyarakat. Perilaku anaknya hampir membuat seorang anak menuju kematian. Perbuatannya juga membuat ayahnya harus menanggung akibat, karena tidak melaporkan harta kekayaan sesuai undang – undang pegawai negeri sipil. Perbuatan yang dilakukan oleh anak dan ayah merupkan contoh darri sebuah tanggung – jawab apa yang diperbuatnya. Perbuatan – perbuatan yang merugikan orang lain, maka harus di pertanggung – jawabkan. Alkitab mengajarkan bahwa ada hukum tabur – tuai atas semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Jika seseorang menabur dengan kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan. Jika seseorang menabur dengan kejahatan, maka ia akan menuai kejahatan. Oleh karena itu, karakter tanggung – jawab harus dimiliki oleh setiap manusia saat ini.

 

Kitab Galatia sangat jelas memberikan pernyataan bahwa setiap manusia harus menghadapi perbuatannya untuk dipertanggung – jawabkan. Rasul Paulus menjelaskan bukan saja mempertanggung – jawabkan akibat dari sebab di dunia ini saat tiba di Surga, tetapi manusia juga harus bertanggung – jawab dalam pengadilan dunia. Konsep tanggung – jawab ini menempatkan manusia untuk berhati – hati terhadap apa yang dilakukannya dalam segala perbuatan, sebab perbuatan selalu menghasilkan akibat. Rasul Paulus sangat hati – hati melakukan segala perbuatannya, karena Paulus memahami atas perbuatan yang dahulu ia lakukan terhadap orang – orang Kristen. Oleh karena itu, Rasul Paulus mengingatkan bahwa semua perbuatan selalu ada akibatnya dan pertanggung – jawaban baik di bumi maupun di akhirat. Paulus menekankan bahwa karakter manusia harus baik dan tulus dalam melakukan sesuatu, karena kebaikan dan ketulusan selalu membawa kedamaian dan ketenangan bagi orang sekitar.

 

Perumpamaan diatas memberikan makna sesungguhnya bahwa nilai tanggung – jawab sangat diperlukan dalam hal – hal kehidupan. Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk belajar, mengerjakan tugas, menyerahkan tugas pada waktunya, dan mengikuti ujian yang ditentukan. Nilai tanggung – jawab ini menentukan makna dan karakter dari setiap orang untuk mampu menunjukan bahwa ia adalah orang yang dewasa baik secara jasmani maupun rohani. Yesus diberikan pekerjaan untuk melakukan misi dalam penyelamatan umat manusia dari dosa. Yesus harus naik ke Salib dan menanggung penderitaan. Ia mati untuk menebus dosa manusia. Pekerjaan yang diberikan oleh Bapa menjadi tanggung – jawab Yesus untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, tanggung – jawab memberikan arah untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan baik serta menunjukan tanggung – jawab dari penyelesaian pekerjaan tersebut.

 

Akhirnya, tanggung jawab adalah karakter bagi setiap manusia terutama bagi anak – anak Tuhan. Karakter ini menjadi nilai atas ukuran bahwa seseorang adalah baik dan bertanggung jawab terhadap tugas dan perbuatan. Nilai tanggung – jawab harus dilatih dan dikembangakn oleh manusia untuk menunjukan bahwa karakter ini seslalu ada dalam setiap kehidupan. Marilah kita latih tanggung – jawab untuk mendapatkan ukuran, nilai dan makna ketika kita diukur oleh orang lain dan Tuhan Yesus sendiri.  

 

Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 8 Juni 2023

 

 

Doa Pembuka

Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Berintegritas (Ayub 2:3)

Tujuan  Pembacaan: Membentuk sifat berintegritas sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa

 

 

Suatu hari Magdalena sedang berjalan disebuah shopping mall di 313 Somerset Singapura. Ia berjalan di shopping mall dari lantai 1 ke lantai 4 untuk keperluan pribadinya. Setelah berkeliling, Magdalena mencari sebuah kursi panjang untuk beristirahat. Ia kelelahan, karena untuk mengelilingi shopping mall. Saat Ia duduk untuk beristirahat, orang disebelah meninggalkan tempat duduk karena sudah melepaskan rasa letih dibagian kaki. Secara tidak sadar, orang tersebut meninggalkan mobile phone diatas kursi. Setelah 10 menit berlalu, Magdalena sadar bahwa orang tersebut meninggal mobile phone-nya. Dengan rasa bertanggung – jawab dan merasa barang tersebut buka miliknya, Magdalena mengambil dan menyerahkan kepada security di mall tersebut. Jika pemiliknya melakukan pemanggilan, maka security tersebut bisa mengarahkan untuk diambil pada lantai berapa. Magdalena memahami dengan benar bahwa mobile phone tersebut bukan miliknya dan harus dikembalikan kepada pemiliknya. Sikap intergritas tersebut menuntun hati nurani Magdalena untuk menyerahkan kepada security sebagai orang yang berkompeten dalam menyelesaikan tugas tersebut. Akhirnya, pemiliknya sadar dan melakukan call serta mengambilnya dari security.

 

Ayub sebagai orang saleh dan berusaha tidak berbuat salah dalam hidupnya merupakan contoh yang jelas dalam Alkitab. Ayub berusaha memohon pengampunan bagi anak dan istrinya jika mereka berbuat salah dalam pesta pora. Ayub dengan saleh memohon pengampunan melalui persembahan kepada Allah. Pada Ayub 2: 3 berkata, “TUHAN bertanya, “Apakah sudah kauperhatikan hamba-Ku Ayub? Di seluruh bumi tak ada orang yang begitu setia dan baik hati seperti dia. Ia menyembah Aku dan sama sekali tidak melakukan kejahatan. Dia masih tetap setia kepada-Ku, walaupun engkau telah membujuk Aku mencelakakan dia tanpa alasan.” Sikap Ayub yaitu memenggang intergritas sebagai anak Tuhan dan selalu melihat cobaan bukan datangnya dari Tuhan. Integritas Ayub membuat Ayub dapat bertahan dalam tekanan, cemooh, ocehan, bahkan caci – maki dari teman – temannya. Kisah Ayub adalah integritas yang sejati dalam semua aspek kehidupan. Ayub tidak mudah goyah tetapi kuat dalam segala pencobaan.

 

Sikap dan karakter integritas merupakan sikap yang menjunjung tinggi atas sebuah perbuatan yang benar dalam kehidupan. Integritas merupakan ukuran dari seseorang baik dalam pekerjaan maupun pendidikan. Integritas  adalah nilai yang harus melekat dan dimiliki oleh semua orang tanpa pandang bulu. Intergitas menuntun orang menjadi lebih terhormat atas perbuatann – perbuatannya. Jika menilik sebagai seorang mahasiswa atau mahasiswi, intergitas pada nilai – nilai akademik sangat penting sekali. Berlaku jujur dalam mengerjakan tugas tanpa melakukan copy paste serta memberikan footnotes. Sikap intergitas ini memerlukan konsistensi yang panjang, bukan hanya sesaat saja. Integritas akan dikenang sampai orang tersebut meninggal dunia. Oleh karena itu, jadilah orang yang memiliki intergritas dalam segala perbuatan dan berpegang teguh dalam pendirian melalui nilai – nilai religi.

 

Tuhan Memberkati

Jumat, 09 Juni 2023

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Kebiasaan Berbagi Dan Peduli Dalam Diri Secara Akademis Maupun Praktis (Ibrani 10:24)

 

“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik”

 

Tujuan Pembacaan: Membentuk sifat berintegritas sebagai bagian dari nilai- nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

 

N ilai UKI yang harus terbentuk dalam diri civitas Universitas Kristen Indonesia yaitu “Berbagi dan Peduli”. Lalu mengapa berbagi dan peduli menjadi nilai UKI?

Universitas Kristen Indonesia mendasari nilai-nilai kehidupan civitas akademika berdasarkan Ibarani 10:24 karena keberadaan UKI tidak dapat dipisahkan dari iman Kristen yang didasarkan pada kitab suci. Walaupun demikian UKI tidak eksklusif tetapi inklusif. Artinya UKI menghargai perbedaan. Itulah sebabnya UKI terbuka dengan siapa saja anak bangsa ini yang hendak dibentuk kadar ilmiahnya sebagai insan manusia Indonesia yang pancasilais. Keterbukaan ini menegaskan salah satu nilai yang diusung UKI yakni berbagi dan peduli.

Bila UKI mengambil dari teks kitab suci yaitu Alkitab untuk kemudian dijadikan sebagai nilai yang membentuk pola pikir, sikap dan perbuatan maka hal ini menegaskan bahwa hanya dalam kepercayaan kepada Yesus yang telah memberi contoh dalam berbagi dan peduli itulah maka penulis Ibrani menyampaikan seruannya yakni: “… marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (Ibrani 10:24).

Topik berbagi dan peduli dalam teks Ibrani 10:24 menjadi pokok yang menarik dan menjadi sesuatu yang unggul dalam konteks yang lebih umum. Dalam konteks umum, saling mendorong mungkin saja dilakukan tanpa keunikan sebagaimana dorongan yang disebutkan dalam Ibrani 10:24. Keunikan itu terletak pada kata kasih. Itulah sebabnya penulis kitab Ibrani menyatakan marilah kita saling mendorong dalam kasih. Mendorong dalam

 

kasih menjadi ciri khas nilai UKI untuk melakukan sesuatu. Namun mendorong dalam kasih mesti dilanjutkan lagi dengan sebuah kegitan yaitu “pekerjaan baik”. Mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik menjadi dua hal yang mesti dilakukan oleh kita.

Kita dapat melakukan berbagi dan peduli dalam berbagai cara. Cara ilmiah, kita berbagai kepada mereka yang belum paham hal-hal yang bersifat akademis. Dosen mesti sabar memberi penjelasan kepada mahasiswa manakala mahasiswa belum paham materi yang dijelaskan. Ada dosen yang berbagi pengetahuan ilmiah dengan mahasiswa maupun sesama dosen. Selain itu secara praktis, dosen memberi perhatian kepada mahasiswa, mendoakan mahasiswa, merespon WA mahasiswa, manakala mahasiswa bertanya. Maksudnya, jika mahasiswa memerlukan bantuan untuk keperluan akademis sudah selayaknya dosen dan tenaga kependidikan menaruh perhatian khusus pada masalah seperti ini dalam kasih dan pekerjaan yang baik. Artinya, jika ada teman yang mengalami kesulitan bantulah dalam dorongan kasih dan melakukan sesuatu yang baik. Kita memang berbeda, khususnya dalam hal keyakinan. Namun kita ada dalam UKI dan tentu nilai UKI tentang berbagi dan peduli dapat kita lakukan di lingkup kampus maupun di luar kampus.

Situasi dan kondisi di era disrupsi dan pandemik sangat berat. Masalah yang mesti kita hadapi tidak ringan dan lama kelamaan mampu membuat iman kita memudar. Orang bisa hilang pengharapan jika didera masalah terus menerus. Kepedulian merupakan bagian dari kasih yang seharusnya memenuhi hati orang percaya.Karena itu kita diwajibkan untuk saling tolong menolong, dan dengan demikian itu artinya kita telah memenuhi hukum Kristus (Galatia 6:2).

Kasih dan perbuatan baik atau berbagi dan peduli tidak terjadi secara otomatis dalam diri kita tetapi melalui proses. Kita belajar dari sekarang untuk membentuk nilai berbagi dan peduli dalam diri kita. (YM)

 

Doa Penutup: (jika ada yang ingin di doakan, petugas doa meminta pokok-pokok doa untuk di doakan di kelas)

 

 

Tuhan Memberkati