Senin, 15 Mei 2023

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: “Jangan diketahui …” (Matius 6:4)

 

“Tetapi Jika engkau memberi sedekah, janganah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.”

Tujuan Pembacaan: Membentuk sifat berbagi dan peduli sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

Berbagai dan peduli seharusnya menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia, khususnya dalam kehidupan civitas akademika Universitas Kristen Indonesia. Berbagi dan peduli bukan nilai teoritikal tetapi juga empirical. Salah satu bukti yang tidak dapat dibantah secara akademikmaupun praktis yaitu kehadiran UKI. UKI didirikan oleh para pendiri sebagai bukti dari nilai berbagi dan peduli. Berbagi dan peduli yang bersifat multicultural. Para pendiri sudah tiada, namun karya berbagi dan peduli yang mereka lakukan tidak hilang tetapi terus bertahan di bumi pertiwi ini. Mereka telah berbuat baik, walaupun mereka tidak ada lagi namun hasil karya berbagi dan peduli terus eksis.

Dalam melakukan nilai UKI yaitu berbagi dan peduli, kita tidak boleh menjadi orang munafik. Orang munafik suka melakukan sesuatu perbuatan baik dan selalu menggembar gemborkan kepada orang lain agar mereka mendapat pujian. Terhadap tindakan kemunafikan seperti itu, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya agar waspada. Berbuat baik tidak harus diumbar-umbar kepada halayak, orang Kristen melakukan berbagai dan peduli tidak seperti orang munafik.

Matthew Henry menyatakan: “memberi sedekah adalah kewajiban yang sangat penting yang harus dijalankan semua murid Kristus, sesuai kemampuan masing-masing”.Memang berbagi dan peduli tidak hanya terbatas pada sedekah, nilai berbagai dan peduli lebih luas dari hal memberi sedekah. Namun pelajaran tentang memberi sedekah yang dijelaskan Matius 6:4, Tetapi Jika engkau memberi sedekah, janganah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” dalam narasi patut kita ambil sebagai bagian penting dalam kita membentuk sifat berbagai dan peduli dalam diri kita.

Jadi, melalui renungan ini kita diingatkan bahwa berbagi dan peduli tidak dilakukan dalam kemunafikan tetapi dalam ketulusan dan hanya TUHANlah yang mengetahui ketulusan dalam berbagi dan peduli yang kita lakukan. Berbagi dan peduli juga kita lakukan sesuai kemampuan kita dan bukan diluar kemampuan kita. Melalui kemampuan yang ada pada kita maka kita dapat melakukan berbagi dan peduli. Misalnya memelihara dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di UKI. Para pendiri UKI telah mewariskan kepada kita hasil dari berbagi dan peduli yaitu berdirinya UKI, lalu apa hasil kita dalam nilai berbagai dan peduli? Biarlah berbagi dan peduli yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa UKI, cukup didasarkan pada keyakinan bahwa TUHAN mengetahui apa yang telah kita lakukan terhadap orang lain.(YM)

 

Doa Penutup: (jika ada yang ingin di doakan, petugas doa meminta pokok-pokok doa untuk di doakan di kelas)

 

 

Tuhan Memberkati

Selasa, 16 Mei 2023

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Rendah Hati (Amsal 18:12)

 

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.

Tujuan Pembacaan: Membangun sikap rendah hati sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

Kerendahan hati merupakan tema penting dalam kajian Iman Kristen, dan bahkan bukan sekedar dalam konteks mengkaji, namun lebih daripada itu, yaitu mempraktikkannya dalam kehidupan keseharian. Penulis kitab Amsal menyatakan bahwa: “Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.” (Amsal 18:12). Kehancuran seseorang biasanya terjadi ketika ia tidak lagi mau mnedengar nasehat; dan dalam kitab Amsal dipandang sebagai orang yang tinggi hati, sebaliknya kehormatan akan diperoleh oleh mereka yang rendah hati. Bukankah Tuhan Yesus sendiri yang menegaskan bahwa: “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 14:11). Tentunya hal ini haruslah menjadi sebuah pembelajaran bagi semua orang. Rendah hati berkaitan dengan kesabaran dan jauh dari kesombongan. Seseorang yang rendah hati akan senantiasa sadar keterbatasan kemampuan diri.

MMA atau Mixed Martial Arts adalah seni bela diri campuran, yaitu jenis olahraga kontak yang memperbolehkan berbagai teknik pertarungan, seperti pergumulan, tendangan, dan pukulan. Jason Salomon adalah salah seorang petarung MMA yang berasal dari India. Salomon dikenal bukan karena prestasinya, melainkan karena sikap sombongnya ketika ia berhadapan dengan Amitesh Chaubey dalam laga Super Fight League 43. Salomon yang memiliki rekor tak terkalahkan pada empat laga berturut-turut sejak terjun dalam bidang profesional telah membuatnya menjadi sombong dengan menganggap remeh Chaubey, lawannya. Chaubey yang dianggap kalah dari segi pengalaman membuat Jason sombong dan menganggap diri akan mampu memenangkan pertarungan. Salomo terang-terangan menunjukkan aksi provokasinya, sementara itu Chaubey terlihat berdoa. Kesombongan Salomo itu akhirnya menjatuhkan dirinya, yaitu hanya sembilan detik sejak lonceng berbunyi, Salomo langsung kalah KO di tangan Chaubey. Ingatlah Firman Tuhan ini, yaitu:

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (Amsal 18:12). (DJ)

 

Doa Penutup: (Jika ada yang ingin di doakan, petugas doa dapat meminta pokok- pokok doa untuk di doakan di kelas).

 

 

Tuhan Yesus Memberkati.

 
 
 

Content bahasa indonesia