Senin, 17 April 2023

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Latihan Ibadah (1 Timotius 4:7c8).

 

Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

 

Tujuan Pembacaan: Membentuk sifat disiplin sebagai bagian dari nilai-nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

Kualitas kerja yang baik memiliki peranan yang dominan didalam menunjang pengembangan serta menggerakan roda organisasi dan akan menjadi suatu bentuk usaha yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi tersebut. Kualitas kerja ditentukan oleh kompetensi atau sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu memberikan kinerja optimal bagi lembaga atau organisasi. Selain itu, sumber daya manusia yang berkompeten juga dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Mengingat peran yang dominan sumber daya manusia maka segala upaya lembaga pendidikan harus dilakukan untuk menciptakan sebuah sistem yang mengatur kinerja SDM agar lebih efektif dan efisien. Untuk itu salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah masalah disiplin kerja. disiplin kerja adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi.

Disiplin kerja sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan

organisasi akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin dilaksanakan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal.

Kata disiplin tentu sudah sangat familiar di telinga banyak orang, karena sadar atau tidak sadar sejak kecil disiplin sudah menjadi bagian dari hidup manusia siapapun juga dia, tetapi, sampai di mana tingkat kesadaran untuk membangun disiplin yang tinggi menjadi persoalan lain. Disiplin adalah sebuah entitas yang luas, ia mencakup seluruh aspek

 

kehidupan dan salah satunya adalah berkaitan dengan aspek kehidupan spiritualitas. Seseorang tidak akan mendapatkan apa-apa tanpa sebuah disiplin. Hal ini diungkapkan oleh R. Kent Hughes, khususnya dalam hal disiplin rohani. Hudges menulis: We will never get anywhere in life without discipline, be it in the arts, business, athletics, or academics. This is doubly so in spiritual matters.Oleh sebab itu untuk mencapai kehidupan spiritual yang bertumbuh pada tingkatan tertentu di perlukan disiplin rohani. Paulus dalam nasehatnya kepada Timotius mengatakan Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.(1 Timotius 4:7c8). Paulus mengingatkan Timotius agar terus melatih dirinya beribadah. Hal ini sangat berhubungan dengan aspek kehidupan sosial bermasyarakat kata hidup inidan bukan saja kehidupan yang akan datang. Artinya latihan rohani itu berdaya guna dalam membangun relasi dengan Tuhan menuju kepada pertumbuhan rohani. Jika rohani seseorang baik maka karakternya menunjang orang tersebut menuju puncak optimasi kerja.

Disiplin rohani sangat erat kaitannya dengan kualitas kerja seseorang karena disiplin rohani adalah sarana dalam menumbuh kembangkan kualitas (kesalehan) hidup. Dengan kata lain disiplin rohani adalah sarana untuk mengembangkan kerohanian seseorang yang telah mengalami perubahan oleh Kristus pada saat ia diselamatkan, yang lewat anugerah-Nya membebaskan orang percaya, yang telah mengalami pembaharuan seara holistik, yang diwujudnyatakan lewat perubahan dalam pikiran, perasaan, dan karakter yang secara bertahap menjadi nyata di dalam perilaku nyata khususnya dalam tugas-tugas akademik baik sebagai dosen dan mahasiswa serta tendik.1 Sebab beberapa penelitian menjelaskan makin tinggi pengaruh pembinaan rohani dan mental maka semakin tinggi pula tingkat disiplin kerja.2

 

Doa Penutup: (jika ada yang ingin di doakan, petugas doa meminta pokok-pokok doa untuk di doakan di kelas)

 

Tuhan Yesus Memberkati

 

 

1 Mutak, Alfius Areng. Disiplin rohani sebagai praktek ibadah pribadi. SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 2016, 4.1.

2 Tanoki, Iran. Pembinaan Rohani Dan Mental Terhadap Disiplin Dan Kinerja Personil Sat Brimob Polda Bengkulu. Manthiq, 2018, 3.1.

Selasa, 18 April 2023

 

Doa Pembuka Lagu Pujian

Pembacaan Firman Tuhan

Tema: Kompetensi Profesional (Ibrani 5:8)

 

Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya

 

Tujuan Pembacaan: Membangun sikap profesional sebagai bagian dari nilai- nilai UKI dalam diri dosen dan mahasiswa.

salah   satu   sikap   yang   diperlukan   dalam   keberhasilan   sebuah   institusi adalah “profesionalisme”. Profesional dalam melaksanakan tugas dapat kita maknai sebagai bekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik. Secara umum profesionalitas sangat berkaitan dengan pekerjaan yang khas, yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian seseorang. Perilaku profesional ini   dapat   tercermin    dari    kesungguhan    dan    tekad    yang    kuat seseorang. Kesungguhan setiap orang dalam melaksanakan pekerjaannya dapat menjadi dasar bagi terbentuknya profesionalitas. Institusi yang didukung dengan kesungguhan bekerja akan meningkat kinerjanya.

Kompetensi profesional sangat diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan profesi. Hal itu akan membantu para profesional dalam melaksanakan perkerjaan, sehingga menghasilkan hasil kerja menjadi optimal. Profesionalisme dapat diartikan suatu watak yang diwujudkan dalam suatu tingkah laku, suatu tujuan dalam menjalankan profesi yang akan menghasilkan kualitas terbaik dari pekerjaannya dengan ciri-ciri yaitu: a) Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu. b) Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan. c) Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai. d) Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup. e) Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.1

Yang menarik Alkitab catat bahwa Yesus memulai profesionalismenya dengan dua hal penting yaitu, menjadi manusia pembelajar (kompetensi) dan melayani menjadi panggilan hidup Yesus selama di dunia. Alkitab mencatat bahwa Yesus sebagai seorang manusia pembelajar. Hal ini terlihat dalam tabiat ilahi Yesus tidak melepaskan Dia dari keharusan belajar Ibrani 5:8, “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.” Yang Yesus lakukan selama di dunia adalah belajar. Belajar bahasa setempat sehingga Dia dapat membaca kitab Taurat, menafsirkan Perjanjian Lama, belajar gaya berpikir kaum farisi dan Saduki dan belajar memakai alat-alat pertukangan seorang tukang kayu sebab Yesus juga dikenal oleh warga Nazareth sebagai seorang tukang kayu (Mrk. 6:3). Yesus tidak dilahirkan lengkap dengan semua pengetahuan yang bakal muncul dalam pengajaran-Nya dikemudian hari. Pengalaman belajar yang paling mendalam menurut Ibrani 5:7-8 adalah yang bersangkut paut dengan disiplin “penyesuaian diri” dengan “kehendak Allah.” Oleh karena itu, Yesus sendiri dulu adalah seorang murid (Luk. 6:40). Dia adalah buah dari pendidikan agama Yahudi sampai menjadi sosok inspirator dengan sebutan “Sang Guru Agung.” Itulah kompetensi profesional Yesus selama hadir didunia.2

Tugas panggilan kita sebagai pendidik (dosen) maupun mahasiswa senantiasa selalu berpatokan kepada teladan Yesus selama hidup-Nya di dunia yang selalu berasaskan “kerja keras, kerja cerdas, kerja tangkas, kerja ihklas, dan kerja tuntas” (finishing well), itulah kompetensi profesional sehingga panggilan hidup kita tidak sia-sia dan menjadi inspirator bagi sesama manusia. (DRK)

 

Doa Penutup: (Jika ada yang ingin di doakan, petugas doa dapat meminta pokok- pokok doa untuk di doakan di kelas).

 

Tuhan Yesus Memberkati.

 

 

1 Suwinardi, S. (2017). Profesionalisme dalam bekerja. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 13(2).

2 Dirk Roy Kolibu. Panggilan Hidup: Aku Menjadi Inspirator. Buku Materi Pembelajaran (BMP) Etika Kristen. (Penerbit: UKI Press Jakarta, 2020), 123.